“Sebagian orang betul-betul terlena tatkala Allah menutupi (aib)nya. Mereka terbuai dengan pujian manis (manusia), maka jangan sampai Engkau justru membiarkan ketidaktahuan orang lain akan hakikat dirimu lebih dominan daripada kesadaranmu terhadap (hakikat) diri sendiri.
Semoga Allah melindungi kita semua dari sikap terpedaya manakala Allah masih menyamarkan aib kita dan dari sikap mudah senang dengan pujian manis manusia.
Nyatanya, kita sadar bahwa kita itu sering bermalas-malasan dan belum maksimal dalam menjalankan kewajiban-kewajiban yang Allah tetapkan dan kita pun masih terbelenggu dengan jerat hawa nafsu kita.”
Hilyatul Auliya karya Ashbahani (8/18)
Catatan:
Ini adalah untaian nasihat dari seorang pakar bahasa arab terkenal di zamannya yang bernama Khalid bin Shafwan.
Beliau lahir dan besar di kota Bashrah. Saking fashih dan dalamnya kata-kata beliau hingga dikatakan bahwa dirinya termasuk orang yang paling pandai dalam mengungkapkan sanjungan dan celaan. Beliau wafat di tahun 133 H. [Al-A’lam karya Zarakli (2/297)]
Atas permintaan khusus dari khalifah kepada beliau agar memberikan nasihat singkat maka beliaupun menyampaikan pesan-pesan nasihat diatas.
Sesaat pesan-pesan tadi tersampaikan, beliau tidak sanggup menahan air mata di hadapan khalifah hingga akhirnya menangis dan menutup nasehatnya dengan berkata: “Semoga Allah melindungi Saya dan Anda dari jerat hawa nafsu”.
Alukatsir.com
Semoga Allah melindungi kita semua dari sikap terpedaya manakala Allah masih menyamarkan aib kita dan dari sikap mudah senang dengan pujian manis manusia.
Nyatanya, kita sadar bahwa kita itu sering bermalas-malasan dan belum maksimal dalam menjalankan kewajiban-kewajiban yang Allah tetapkan dan kita pun masih terbelenggu dengan jerat hawa nafsu kita.”
Hilyatul Auliya karya Ashbahani (8/18)
Catatan:
Ini adalah untaian nasihat dari seorang pakar bahasa arab terkenal di zamannya yang bernama Khalid bin Shafwan.
Beliau lahir dan besar di kota Bashrah. Saking fashih dan dalamnya kata-kata beliau hingga dikatakan bahwa dirinya termasuk orang yang paling pandai dalam mengungkapkan sanjungan dan celaan. Beliau wafat di tahun 133 H. [Al-A’lam karya Zarakli (2/297)]
Atas permintaan khusus dari khalifah kepada beliau agar memberikan nasihat singkat maka beliaupun menyampaikan pesan-pesan nasihat diatas.
Sesaat pesan-pesan tadi tersampaikan, beliau tidak sanggup menahan air mata di hadapan khalifah hingga akhirnya menangis dan menutup nasehatnya dengan berkata: “Semoga Allah melindungi Saya dan Anda dari jerat hawa nafsu”.
Alukatsir.com
0 Komentar