Apakah Semua Orang Bisa Dibantu Oleh Mereka?
Tidak. Tidak semua manusia bisa meraih syafa'at secara umum, baik
syafa'at Nabi Muhammad maupun syafa'at para malaikat. Yang akan
meraih syafa'at adalah orang-orang yang Allah sukai dan ridhai.
foto via google.co.id |
Jawabnya tentu saja tidak. Mereka-mereka itu tentu bukan orang-orang
yang Allah sukai dan ridhai. Orang-orang yang mati dalam keadaan tidak
mensekutukan Allah lah yang akan meraih syafa'at di Hari Kiamat kelak.
Hanya orang-orang beriman dan bertauhid yang akan merasakan manisnya syafa'at
nanti meskipun terlanjur melakukan dosa-dosa besar selama bukan kesyirikan.
Ibnu Taimiyah rahimahullah menerangkan hal ini di kitab beliau Al-Iman
Al-Kabir, beliau berkata:
"تلك الشفاعة هي لأهل التوحيد والإيمان وإن كان في إيمانهم
شوائب الذنوب والمعاصي، وليستْ لمن أشرك بالله ولا تكون إلا بإذن الله
تعالى، وهذا ما ذهب إليه أهل السنة والجماعة"
"Syafa'at itu untuk orang-orang yang bertauhid lagi
beriman, meskipun di dalam iman mereka terdapat kotoran-kotoran dosa dan
maksiat.
Dan itu bukan untuk orang yang telah berbuat syirik kepada Allah. Itu
juga tidak akan berlaku kecuali dengan izin dari Allah Ta'ala. Inilah yang diyakini oleh Ahli Sunnah wal Jama'ah."
Begitu pula halnya Ibnu Abil 'Izz rahimahullah dalam hal ini,
beliau menegaskannya ketika menyebutkan macam-macam syafa'at Nabi di
kitab beliau Syarh Al-Akidah At-Thahawiyah:
"شفاعته في أهل الكبائر من أمته، ممن دخل النار، فيخرجون
منها، وقد تواترتْ بهذا النوع الأحاديث، وقد خفي علم ذلك على الخوارج والمعتزلة،
فخالفوا في ذلك، جهلا منهم بصحة الأحاديث، وعنادا ممّن علم ذلك واستمرّ على بدعته،
وهذه الشفاعة تشاركه فيها الملائكة والنبيّون والمؤمنون أيضا، وهذه الشفاعة تتكرّر
منه أربع مرات..."
"Syafa'at beliau untuk para pelaku
dosa besar dari kalangan umat beliau yang telah terjatuh ke dalam neraka
sehingga mereka pun dapat keluar darinya.
Ada banyak sekali hadits yang menerangkan
jenis syafa'at ini (syafa'at untuk para pelaku dosa besar selain syirik).
Akan tetapi hal ini (hadits-hadits itu)
seperti tidak tampak di hadapan kelompok Khawarij dan Mu'tazilah (yang
menyatakan bahwa pelaku dosa besar kekal di neraka) sehingga mereka pun
menyelisinya (hadits-hadits itu).
Entah karena ketidaktahuan mereka terhadap
keshahihan hadits-hadits itu. Atau sebagai bentuk pembangkangan sebagian mereka
yang mengetahuinya (keshahihan hadits-hadits itu) dan tetap bertahan di dalam
penyimpangan mereka.
Syafa'at ini juga dimiliki selain beliau,
para malaikat, para nabi, kaum mukminin pun juga (memilikinya).
Bahkan syafa'at (Nabi Muhammad) jenis ini diulang
sebanyak empat kali oleh beliau.
Jadi, hanya orang-orang beriman yang wafat
dalam keadaan tauhid, tidak menduakan Allah dalam segala bentuk ibadah saja yang
berhak ditolong dengan syafa'at para malaikat ini di hadapan Allah kelak
walaupun mereka sudah terlanjur memiliki segudang dosa dan terlempar ke dalam
neraka, selama dosa-dosa tersebut bukan dosa syirik.
Pembaca Alukatsir Blog yang dimuliakan Allah,
jika kita ingin menggapai syafa'at Rasulullah, para malaikat, dan kaum
beriman, maka hendaknya kita menjauhi dosa syirik, dosa terbesar yang tidak ada
ampunan ketika seseorang meninggal di atasnya.
Tidak lupa pula kita berlindung dan berdoa
kepada Allah dari berbuat syirik kepadaNya, baik yang kita sadari maupun yang
tidak.
Dan mari kita senantiasa beristighfar dan
bertaubat kepada Allah atas segala kekhilafan dan kesalahan kita, dosa besar
maupun kecil. Karena pintu maaf Allah, Rabb Yang Maha Pemaaf akan tetap terbuka
lebar untuk setiap hambaNya selama hamba tersebut belum mendapati ajalnya atau matahari
belum terbit dari barat.
Semoga Allah Ta'ala memberi petunjuk
dan bimbinganNya kepada kita untuk terus meniti jalur penghambaan diri
kepadaNya yang betul-betul murni, jauh dari kekufuran dan kesyirikan.
Demikian tulisan saya kali ini. Mudah-mudahan
bermanfaat untuk semua, saya dan pembaca Alukatsir Blog.
Wallahu A'lam. Wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin,
wa 'ala alihi wa shahbihi wasallam.
Rujukan:
- Ma'alim At-Tanzil karya Al-Baghawiy
- Syarhu Ushulul I'tiqad karya Al-Lalikaiy
- Majmuúl Fatawa karya Ibnu Taimiyah
- Al-Iman Al-Kabir karya Ibnu Taimiyah
- Ar-Raddu álal Bakriy karya Ibnu Taimiyah
- Syarhul Aqidah At-Thahwiyah karya Ibnu Abil Ízz
- Syarhul Aqidah At-Thahawiyah karya Shalih Alu Syaikh
- Álamul Malaikah Al-Abrar karya Al-Asyqar
Baca juga: