Bismillah.
Alhamdulillah, segala puji dan puja sudah sepatutnya tertuju kepada Allah,
Sang Pencipta dan Pengatur Semesta. Shalawat dan salam semoga selalu terhatur untuk Nabi kita, Nabi Muhammad, beserta segenap keluarga dan sahabat beliau hingga Hari
Perhitungan kelak.
Apakah
Malaikat bisa membantu kita di Hari Kiamat kelak? Jika mereka bisa menolong
kita maka apa bentuk pertolongan mereka tersebut? Apakah semua manusia bisa dibantu?
Ini
adalah pertanyaan-pertanyaan yang saya akan paparkan jawabannya di artikel kali
ini. Semoga Allah Ta'ala memudahkan saya dan Anda semua untuk menggapai al-haq
dan mengikutinya. Amin.
Pembaca
Alukatsir Blog sekalian yang dimuliakan Allah, ada 3 poin yang perlu kita ketahui bersama
sebelum memasuki bahasan utama kita kali ini, yaitu:
Pertama,
diantara perkara yang bersifat fundamental dari akidah Ahli Sunnah
wal Jama'ah adalah mengimani keberadaan para malaikat Allah. Mereka
meyakini betul-betul bahwa para malaikat itu memang ada dan nyata.
Kedua,
para malaikat ini adalah makhluk yang
Allah ciptakan, tidak berbeda dari yang lain. Ini adalah ittifaq (kesepakatan kaum muslimin). Jika mereka
memiliki kekuatan dan keistimewaan yang tidak dimiliki manusia maka itu semua
berasal dari Pencipta mereka.
Tetapi mereka tetap
berstatus sebagai makhluk. Artinya mereka akan tetap tunduk dan patuh terhadap
apapun perintah yang Allah tujukan kepada mereka.
Mereka
tujukan ibadah mereka hanya kepada Allah sebagaimana kita juga sudah seharusnya
mempersembahkan ibadah kita hanya kepada Allah juga. Karena ibadah hanya boleh
ditujukan kepada Al-Khaliq (Pencipta), yaitu Allah, bukan kepada sesama makhluk, sekalipun kepada malaikat.
Allah
Ta'ala berfirman:
"الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ
مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ إِنَّ اللَّهَ
عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ"
"Segala puji bagi Allah
Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk
mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang)
dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendakiNya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." [QS. Fathir: 1]
"بَلْ عِبَادٌ مُكْرَمُونَ، لَا
يَسْبِقُونَهُ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِهِ يَعْمَلُونَ"
"Sebenarnya
(malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak
mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya."
[QS. Al-Anbiya: 26-27]
Ketiga, beriman bahwa Hari Kiamat
itu akan tiba, juga termasuk akidah seorang muslim.
Hari Kiamat yang mana di
hari tersebut semua makhluk yang tersisa di akhir zaman akan dimatikan,
kemudian dihidupkan kembali bersama seluruh makhluk untuk dihitung amal
perbuatannya, dimintai pertanggungjawabannya, diberi balasannya, dan ditetapkan
tempat keabadiannya, Surga atau Neraka.
Ini adalah rukun iman yang
wajib diimani oleh setiap mukmin. Kedudukannya sangat esensial dan
penting di dalam agama ini. Ia adalah salah satu pondasi keimanan yang mesti dimiliki oleh setiap muslim agar keimanannya tidak runtuh.
Apakah
Malaikat Mampu Menolong Kita Di Hari Kiamat Kelak?
Jawabannya adalah na'am
(iya). Para malaikat mampu memberikan pertolongan kepada manusia di Hari Kiamat
nanti.
Tetapi perlu diingat bahwa
mereka tidak mungkin bisa memberikan pertolongan tersebut kecuali dengan 2
syarat:
Syarat pertama, izin dari Allah Ta'ala
kepada para malaikat tersebut untuk memberi pertolongan. Mereka tidak akan
menolong jika Allah tidak mengizinkan mereka.
Syarat
kedua, izin
dan ridha dari Allah Ta'ala kepada siapa saja yang dikehendakiNya untuk
ditolong oleh para malaikat tersebut.
Jadi,
kedua belah pihak, baik yang menolong maupun yang ditolong di Hari Yang Dahsyat
itu harus sama-sama mendapatkan izin dan ridha dari Allah Yang Maha Besar.
"Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafa'at mereka
sedikitpun tidak berguna, kecuali sesudah Allah mengijinkan bagi orang yang
dikehendaki dan diridhai(Nya)." [QS. An-Najm: 26]
Jika
Mereka Bisa Membantu Maka Apa Bentuk Bantuan Mereka Tersebut?
Bentuk
bantuan yang bisa diberikan oleh para malaikat adalah berupa syafa'at.
Syafa'at
secara bahasa artinya wasilah (perhubungan) dan permintaan. Adapun
jika syafa'at tersebut dimaksudkan di hadapan Allah maka maknanya adalah
memintakan ampun kepada Allah agar berkenan mengampuni dosa dan kesalahan
orang lain.
Hakikat
syafa'at itu sendiri ialah anugerah dari Allah kepada orang-orang yang
bertauhid untuk diampuni dosa-dosa mereka dengan perantara doa yang dipanjatkan
oleh si pemberi syafa'at sebagai bentuk pemuliaan Allah kepada si
pemberi syafa'at tadi.
Sehingga
disitu akan tampak 2 hal:
Pertama,
anugerah dari Allah berupa ampunan kepada orang-orang yang diberi syafa'at
dengan perantara doa si pemberi syafa'at.
Kedua,
pemuliaan Allah kepada si pemberi syafa'at berupa kesempatan memintakan
ampun untuk orang lain di Hari Kiamat di hadapan para makhluk.
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bercerita:
"...فإذا فرغ الله من القضاء بين خلقه، وأخرج من النار من يريد
أن يخرج، أمر الله الملائكة والرسل أن تشفع"
"…sehingga Akulah (kelak) yang jadi
orang pertama melewati (titian di atas neraka). Lantas, apabila Allah telah
selesai dari penghakiman para makhlukNya dan telah mengeluarkan orang-orang
yang dikehendakiNya untuk keluar (dari neraka), maka Dia akan mempersilahkan
para malaikat dan para rasul untuk memberikan syafa'at".
[HR. Nasa'i di kitab As-Sunan Al-Kubra dari hadits
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu]
Ibnu Taimiyah rahimahullah menerangkan di kitab
Al-Majmu' Al-Fatawa bahwa syafa'at dari para malaikat tersebut
akan datang setelah syafa'at Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam, makhluk pertama dan paling utama dalam memberi syafa'at.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga
mengingatkan bahwa para malaikat juga ikut memberi syafa'at di hadits
beliau yang lain, beliau bersabda:
"...فيقول الله تعالى: شفعتْ الملائكة، وشفع النبيّون، وشفع
المؤمنون ولم يبق إلا أرحم الراحمين، فيقبض قبضة من النار، فيخرج منها قوما لم
يعملوا خيرا قط"
"…maka
Allah Ta'ala pun menegaskan: para malaikat telah memberikan syafa'at (mereka),
para nabi juga telah memberikan syafa'at, dan demikian pula kaum mukminin,
mereka telah memberikan syafa'at sehingga tidak tersisa lagi kecuali hanya Yang
Maha Paling Pengasih (Allah). Kemudian Allah mengambil satu genggaman dari
Neraka dan membebaskan dari genggaman tadi sekelompok orang yang tidak beramal
kebaikan sedikitpun."
[HR.
Muslim di kitab Shahihnya dari hadits Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu
'anhu]
Dua
hadits ini menerangkan bahwa para malaikat bisa membantu kaum beriman di Hari
Kiamat kelak yang mana bantuan tersebut berupa syafa'at dari mereka di
hadapan Allah Ta'ala agar dosa
diampuni dan dikeluarkan dari Neraka. Dan syafa'at mereka ini
setelah syafa'at Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
bersambung...